SEJARAH SINGKAT LAHIR DAN BERDIRINYA STT DHARMA BHAKTI BANJAR TIYINGAN, DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI.

I Gede Ari Gunawan
(Ketua STT DHARMA BHAKTI Periode 2020-2022)

Generasimelek.bloggspot.com Kalau kita berbicara tentang sejarah lahir atau berdirinya Sekeha Teruna-Teruni Dharma Bhakti Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, maka kita harus menelusuri berdirinya Desa Adat Tiyingan. 

Diceritakan dalam buku (EKAILIKHITA STT DHARMA BHAKTI) setelah kembalinya masyarakat Desa Adat Tiyingan membangun Kahyangan Tiga, para pemuka Desa Adat mengadakan pertemuan untuk membahas permasalahan jalannya upacara di pura (tempat suci) dan salah seorang warga mengemukakan usulnya "Bahwa untuk melancarkan jalannya upacara perlu dibentuk organisasi Teruna-teruni."

Karena pada saat itu anggota Desa Adat masih sedikit maka usul itupun dapat diterima dengan baik. Dengan demikian para pemuka Desa Adat mengumpulkan seluruh anggota masyarakat untuk membentuk Sekeha Teruna-Teruni. Pada saat itupun pembentukan Sekeha Teruna-Teruni disetujui oleh anggota masyarakat dan terbentuk dengan nama Sekeha Daha Teruna. Pada saat itu Sekeha Daha Teruna diberikan tugas, antara lain : 
a. Mengadakan kebersihan dilingkungan pura (tempat suci)
b. Memasang busana/Wastra di pura
c. Membuat penjor
d. Menghias (ngiasin) Pelinggih
e. Mekemit
d. Ngiring Palinggih Ida Bhatara disaat mesucian (mundut) waktu upacara Melasti dan yang lainnya. 
Demikianlah sekilas terbentuknya Sekeha Daha Teruna untuk membantu jalannya upacara di Pura (tempat suci). Dan ini pun dilakukan secara turun-temurun.

Seiring berjalannya waktu terjadilah perkembangan-perkembangan yang menuju modernisasi. Pada sekitar tahun 60 an, masyarakat Tiyingan mulai menyekolahkan anaknya. Saat itu hanya ada satu dua orang yang disekolahkan oleh orang tuanya karena keterbatasan akses menuju sekolah. Hingga sekitar tahun 70 an, barulah beberapa masyarakat mulai sadar menyekolahkan anaknya ke sekolah lanjutan. Sepuluh tahun kemudian, sekitar pertengahan tahun 1980 dibentuklah organisasi pelajar dengan nama "Persatuan Pelajar Dharma Bhakti". Pada saat itu baru beranggotakan sekitar 30 orang. Dengan demikian terbentuklah dua organisasi pemuda yaitu Sekeha Daha Taruna dan Organisai Pelajar Dharma Bhakti.

Kemudian dengan adanya organisasi Pemuda Pelajar dikawatirkan akan timbul perpecahan dikalangan pemuda. Keberadaan Pemuda Pelajar dimasyarakat dirasakan tidak banyak manfaatnya, karena para pemuda pelajar kebanyakan merantau. Setelah disadari hal itu akan menimbulkan perpecahan maka kedua organisasi tadi dilebur menjadi satu organisasi yang bernama dibawah satu kepengurusan, maka digabungkanlah antara organisasi Pemuda Pelajar dengan organisasi Daha Teruna menjadi "Sekeha Teruna-Teruni Dharma Bhakti" dan nama Dharma Bhakti ini diambil dari nama Persatuan pemuda pelajar. 

ARTI DARI NAMA SEKEHA TERUNA-TERUNI "DHARMA BHAKTI"
Dharma Bhakti berasal dari dua urat kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yakni : 
a. Dharma, mempunyai arti kebenaran
b. Bhakti, mempunyai arti pengabdian
Jadi arti secara keseluruhan "DHARMA BHAKTI" yaitu dengan kebenaran kita dapat mengabdi pada masyarakat di lingkungan Desa Adat Tiyingan khusunya dan Bangsa atau Negara pada umumnya. 

ARTI DARI MOTTO STT DHARMA BHAKTI "DHARMA JAYA SUTA" 
Dharma Jaya Duta berasal dar tiga urat kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yakni:
a. Dharma, mempunyai arti kebenaran
b. Jaya, mempunyai arti kemajuan
c. Suta, mempunya arti anak atau pemuda
Jadi "DHARMA JAYA SUTA" adalah dengan kebenaran, anak atau pemuda untuk mencapai sebuah kemajuan.

ARTI LOGO STT DHARMA BHAKTI 
1. Segi lima melambangkan azas tunggal yakni Pancasila
2. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran sandang dan pangan
3. Candi melambangkan lereng gunung, bahwa Desa Adat Tiyingan terletak di daerah pegunungan serta melambangkan keseimbangan skala dan Niskala.
4. Swastika melambangkan Agama Hindu
5. Cakepan melambangkan sumber ilmu pengetahuan
6. Tiga gelang saling berkaitan melambangkan persatuan yang kokoh di antara warga Sekeha Teruna-Teruni Dharma Bhakti dengan anggota masyarakat di sekitarnya
7. Meru melambangkan kesucian jiwa Sekeha Teruna-Teruni Dharma Bhakti untuk menghubungkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
8. Warna dasar hijau melambangkan kemudaan atau kesuburan
9. Warna biru yang bertuliskan Dharma Jaya Suta melambangkan ketenangan 
10. Warna hitam melambangkan keangkeran yang penuh wibawa

Oleh : I Gede Ari Gunawan


Komentar

  1. Suksema. informasinya bermanfaat👏

    BalasHapus
  2. 🙏 suksma niki sangat bermanfaat pisan, tyg sebagai bagian dri st. Dharma Bhakti br. tiyingan

    BalasHapus
  3. Matur suksma infonya
    Tyg jadi tau sekarang asal-usul dari stt "Sharma Bakti"
    Karena tyg juga merupakan bagian dari stt ini🙏🙏

    BalasHapus

Posting Komentar